Sabtu, 01 Desember 2012

Susahnya Pacaran jarak jauh

          Diawali karena sering membaca Blog mengenai berbagai macam tulisan yang membuat saya tertarik untuk itu  iseng-iseng saya mencoba menulis ini. Ini merupakan pertama kalinya saya membuat blog, dan apa yang akan saya ceritakan juga hanyalah pengalaman pribadi saya hitung-hitung curhatan saya di sela-sela kesibukan kerja.
          Dimulainya tulisan ini saya dan dia (calon istri saya) dalam masa-masa diberi cobaan. Cobaan yang menurut orang-orang yang sudah menikah itu adalah hal yang biasa, yaitu seringnya pertengkaran yang hanya disebabkan oleh hal-hal yang sepele. Hal tersebut bisa saja dari cara kita berkomunikasi saat telpon ataupun waktu kerja yang mengurangi perhatianku terhadapnya. Disamping jauhnya jarak antara kita, saya harus berada di pontianak dan dia di jakarta ditambah lagi saat ini kita memang sangat-sangat disibukkan mengejar setoran dan urusan perintilan untuk persiapan acara kita nikah.
          Menikah,,, Yah memang itu tujuan kami sekaligus mimpi kami untuk segera menyudahkan hubungan jarak jauh ini yang sudah berlangsung hampir 2 tahun. Tapi lagi-lagi semakin mendekati hari itu kita semakin sering bertengkar, memang sebab muasalnya kekurangan yang terdapat di dalam lelaki biasa ini, saya sadar betul kita berjauhan karena saya belum mendapatkan pekerjaan yang dekat dengannya sekaligus dengan keluarga tercinta di jakarta. Agak sulit rupanya untuk meninggalkan profesi ini disamping harus keluar dari perusahaan yang sudah 3 tahun saya bekerja. Dunia alat berat ternyata bukan hanya dalam pekerjaan saja yang berat, namun menjalani kehidupan sebagai teknisi alat berat ini juga harus tahan akan jauhnya kita dari orang-orang yang kita cintai.

Rindu betul akan suasan seperti ini
           Bila dipikir-pikir tidak terasa dan tidak menyangka saya bisa menjalininya ini dengan dia yang dulunya merupakan teman saya selagi duduk di bangku SMP. Berpacaran dengan jarak jauh, yang awalnya saya di kota Medan lalu sekarang dimutasi ke kota pontianak. Hingga sekarang saat ini kita harus tetap kuat menjalani sekaligus mempersiapkan pernikahan kita. Alhamdulillah.... itu yang terlontar dari bibir ini karena meski kita jauh dan berat menjalani hubungan ini, tapi tak luput adanya harapan dan kebahagian kita yang besar, yang banyak dinanti-nanti semua orang yaitu akan segera menikah. Bismillahirrahmanirrahimi...... saya berniat untuk menikahinya karena Allah, karena saya tulus dan ikhlas mencintai dia  (Dina Septianisach)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar